Saudara-saudaraku
dari Sabang sampai Merauke yang dibawah naungan pancasila apakah kalian tidak
merasa gerah dengan keadaan bangsa kita yang semakin jauh terpuruk dan hanya
mengharapkan bantuan dari INF yang menjadi utang dan sudah diatas APBN kita
sekarang ini. Utang Indonesia sekitar Rp 1.600 Triliun sedangkan APBN kita
hanya sekitar Rp 1.500 Triliun dan setiap tahun menambah utang itu, sedangkan
Sumber daya alam kita yang di kelolah oleh pihak asing hanya masuk Negara 1%
ini di ambil contoh dari pembagian hasil Freeport dengan Indonesia. Pemerintah
bukannya mengambil tindakan untuk perbaikan dan kesejahtraan rakyat tapi justru
semakin memiskinkan rakyat dengan berbagai macam cara salah satunya menaikkan
selalu harga BBM.
Saudara-saudaraku
cobalah kalian buka mata dan cernah baik-baik keadaan sekarang ini, salah satu
contoh yang bisa kalian pertimbangkan adalah dengan adanya asumsi kenaikan BBM
ini. Jika memang saudara-saudaraku masih mencintai bangsa ini maka buktikanlah
ketidak setujuan kita untuk turun memprotes kenaikan BBM.
Saudaraku
dari PDI perjuangan, GERINDRA, HANURA, NASDEM, Hisbul Taher, FPI,KAUM BURUH, PETANI dan semua LSM. marilah kita
duduk satu meja untuk membahas ini, hilangkanlah kepentingan sendiri dan
lihatlah Bangsa kita ini. Jika tujuan kita sama yaitu menjadikan Bangsa yang
bermartabat maka kita harus bersatu menentang kebijakan pemerintah yang semakin
merugikan Negara ini.
Sebagai
bahan renungan maka lampiran asumsi harga ini akan membuka mata kita bahwa
harus kita bergerak sekarang. Bangsa Ini harus merdeka dari budak LIBERALISME.
Asumsi harga kebutuhan bahan pokok ketika BBM naik
dari Rp 4.500 menjadi Rp 6.000
No
|
Nama Barang
|
Harga
(KG) sebelum BBM naik
|
Naik 20%
|
Harga (KG) sesudah BBM naik
|
1
|
Beras
|
Rp
6.500
|
Rp
1.300
|
Rp
7.800
|
2
|
Telur
|
Rp
12.000
|
Rp2.400
|
Rp
14.400
|
3
|
Cabe
Besar
|
Rp
5.000
|
Rp
1.000
|
Rp
6.000
|
4
|
Cabe
rawit
|
Rp
18.000
|
Rp
3.600
|
Rp
21.600
|
5
|
Kentang
|
Rp
4.700
|
Rp
940
|
Rp
5.640
|
6
|
Tomat
|
Rp
3.000
|
Rp
600
|
Rp
3.600
|
7
|
Bawang
merah
|
Rp
8.000
|
Rp
1.600
|
Rp
9.600
|
8
|
Bawang
Putih
|
Rp
12.000
|
Rp
2.400
|
Rp
14.400
|
9
|
Kol
|
Rp
3.700
|
Rp
740
|
Rp
4.440
|
10
|
Sayur
Sawi
|
Rp
4.000
|
Rp
800
|
Rp
4.800
|
11
|
Tempe
|
Rp
14.000
|
Rp
2.800
|
Rp
16.800
|
12
|
Tahu
|
Rp
10.000
|
Rp
2.000
|
Rp
12.000
|
13
|
Daging
Sapi
|
Rp
65.000
|
Rp
13.000
|
Rp
78.000
|
14
|
Daging
Ayam
|
Rp
21.000
|
Rp
4.200
|
Rp
25.200
|
Keterangan :
1. Jika
dalam sehari di rata-ratakan pengeluaran Rp 35.000 sebelum naik BBM maka
setelah naik BBM maka Rp 42.000 Maka dalam sebulan Rp 1.260.000......
2. Jika
Kontrakan sebelum naik BBM Rp 400.000/ Bln maka setelah Naik maka harga
Kontarakn Rp 480.000
3. Jika
Pengguna Angkutan Umum sekali jalan sebelum naik Rp 3.000 maka setelah
naik maka Rp 3.600 supir otomatis bulatkan Rp 4.000. Dalam
seminggu. Berarti PP nya Rp 8.000. Dalam seminggu Rp 48.000.
Sebulan Rp 192.000
Jadi
pengeluaran perbulannya :
1. Konsumsi Rp 1.260.000
2. Kontakan RP 480.000
3. Transportasi Rp 192.000
Total Rp 1.932.000
Jika
upah minimum Regional Rp 1.500.000
maka tiap bulannya kita harus berutang Rp
432.000 untuk menutupi Biaya bulanan yang sebesar Rp 1.932.000
Jadikesimpulannya
1. Siapa yang akan diuntungan dan akan dirugikan
sebenarnya dengan naiknya BBM ini?
2. Kepada
siapa diperuntukkan penghematan APBN dari dicabutnya Subsidi BBM?
3. Dimanakah
fungsi UUD pasal 33 yang menyatakan bumi dan air serta kekayaan alam yang
terkandung didalamnya dimiliki oleh Negaran dan dipergukan untuk kemakmuran
rakyat?
Bangsa
ini semakin hancur jati dirinya disebabkan karna faktor Ekonomi dan Hukum jika
ingin mengembalikan jati dirinya maka hukum harus tegak dan ekonomi harus baik.
Mengapa
manusia Indonesia menjadi Psk, Penjual Miras, Penjudi dan kemaksiatan lain itu
tiada lain adalah desakan Ekonomi dan hokum tidak tegak, jika kita jeli maka
kita harus mencari akar permasalahannya yaitu pemerintah.
Penulis,
15 Maret 2012
Hamuddin
dengan kondisi gerakan hari ini....
BalasHapusyang pasti BBM pasti naik!
Sangat disayangkan jika naik....sungguh menderitalah rakyat kecil, mereka tidak menggunakan BBM tapi imbasnya mereka rasakan.
Hapus